Monday, April 26, 2021

Tercyduuuuk

 


     Pada hari Jum’at /26 September 2014. Hari Jum’at merupakan hari kami mempunyai mata kuliah Dasar-Dasar Filsafat dimana pada setiap hari Jumat  kami akan mengenakan busana batik yang membuat para ladies dan knights Nekad terlihat anggun dan gagah dari hari-hari biasanya.

photo_2021-04-27_10-36-28.jpg


 

Sekitar jam 3 sore dosen yang akan mengajari kami belum juga datang dan setelah di tunggu-tunggu pun tidak juga datang. Karena kami jenuh dan kami tidak bisa memulai kuliah tanpa dosen, akhirnya kami memutuskan untuk meabadikan waktu ini. Di setiap sudut ruangan, setiap kamera beraksi untuk mengambil dan menyimpan moment-moment yang penuh kesenangan saat itu. Tiada satupun dari kami ataupun kakak senior yang membuka buku atau membaca materi yang akan dilanjutkan saat itu. Setelah berhasil masuk kamera sana , masuk kamera sini, saya lelah lalu memutuskan untuk beristirahat sejenak dan memperhatikan teman-teman sekitar yang asyik memencet kamera berulang kali. Tidak lama setelah itu, muncul pria yang kira-kira 50an menanyakan soal perkuliahan kami. Kami pun memastikan pada bapak tersebut bahwa kami sedang menunggu dosen kami datang namun bapak itu mengatakan bahwa ruang kuliah akan dikunci dan jika kami tidak kuliah kami harus meninggalkan ruangan tersebut. Karena tidak ingin menunggu lebih lama lagi, kami semua memutuskan untuk meninggalkan ruangan tersebut.

Belum lama saya meninggalkan pintu ruangan tersebut, tiba-tiba Ratu Inggris muncul (Ketua Jurusan) dengan heran dan merasa curiga dengan tindakan kami saat itu. Beliau meminta kami untuk masuk kembali ke ruangan dan mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan seperti melanjutkan presentasi tentang materi selanjutnya. Dengan rasa takut dan cemas, kami pun mengiyakan permintaan dari Ratu Inggris tersebut. Pintu ruangan tertutup kembali dan kami semua sudah berada dalam ruangan. Setelah pintu sudah ditutup seketika itu juga salah satu teman kami menyarankan untuk melanjutkan sesi pemotretan yang berhenti karena bapak tua tadi.

Tanpa berpikir panjang teman kami kembali mengeluarkan tablet SAMSUNG nya dan melanjutkan sesi pemotretan. Tidak lama kemudian, salah satu teman kami merasa butuh untuk pergi ke toilet pada saat itu juga dan ia meminta salah satu temannya yang juga menjadi Ketua Kelas kami untuk menemaninya. Begitu juga dengan para Knights, mereka juga memutuskan untuk keluar. Tanpa menghiraukan yang lain, kami cepret sana dan sini. 2 photo telah berhasil diambil lalu kami sepakat mengambil foto dimana semua ladies Nk-2 ada di dalamnya tanpa terkecuali. Dengan susah payah menemukan angle yang tepat, dan semua ladies sudah diam karena mereka sudah masuk dalam kamera, (jika mereka tidak terlihat di kamera, tentu suara 8 oktaf mereka akan segera terdengar dengan spontan), maka tombol kamera akan disentuh oleh salah teman kami dan menunggu detik ke-3 karena kamera menggunakan system timer. Ketika kami mengharapkan hasil foto akan sangat bagus sambil menunggu detik k-3, dengan perlahan pintu ruangan terbuka dan berdiri Ratu Inggris yang telah melihat kami yang asyik kamera ria (Oh Noooo)

 Saat melihat Ratu Inggris berdiri dan melihat perilaku kami di dalam ruangan, saya merasa mendapatkan pukulan hebat atau ketakutan yang sangat dasyat seperti malaikat maut yang akan merenggut atau tidak mengizinkan saya hidup untuk menjalani perkuliahan selama semester ini.

Mitha yang ketua kami dan Uce hero kami, diminta untuk memenuhi panggilan dari Ratu Inggris sesegera setelah melihat perilaku kami. Kami dengan cemas yang memuncak, hanya menunggu diluar dan mendengarkan konfirmasi dari teman kami tersebut. Selama saya menunggu di luar, di dalam pikiran saya hanya ada peringatan tadi. Saya merasa tidak ada tempat lagi untuk melangkah lebih jauh. Pintu dari kantor Ratu Inggris pun terbuka  dan keluarlah teman kami tadi dengan awan hitam yang mengelilingi wajahnya sambil menuju ke arah kami. Uce menceritakan penyesalan dia terhadap kami yang selalu membuat masalah dan Mitha tidak berhasil mengurus atau mengarahkan kami untuk melaksanakan perkuliahan.

Tidak bagi hanya saya saja, seluruh para tokoh-tokoh Nekad pun merasa menyesal terhadap apa yang baru saja terjadi. 4 dari teman kami Imel, Epi, Merina, dan Imut memutuskan untuk mencari sesuatu yang bisa mengurangi kegelisahan hati mereka. Saya yang memandang mereka dari jauh, tidak mampu lagi bergerak setelah mendengar apa yang dikatakan Uce dan Mitha. Selang beberapa menit kemudian, setelah kami membicarakan apa yang terjadi selanjutnya pada diri kami, Uce, Sang Hero kami menyarankan untuk mencari tempat lain karena takut akan mengganggu perkuliahan dan terdengar oleh Ratu Inggris. Melihat kesana dan kesini kami tidak menemukan tempat yang cocok, akhirnya perhatian kami semua tertuju pada tempat dimana 4 teman kami tadi menemukan sesuatu yang cocok untuk mengurangi strees mereka yaitu “Ice Cream”.   Dengan lahapnya mereka menikmati ice cream dibawah pohon yang rindang dan hijau.

Daaah woii,ndak ingat lagi kejadian selanjutnyaaaa, ada yang masih ingat? KOmeen yaa sekian cerita nekad kali ini.....See youuuuuuu